1. Umum
Pulau
Lombok Bagian Selatan merupakan daerah kritis yang memiliki daerah
pertanian yang cukup luas dengan periode musim hujan yang sangat pendek
serta intensitas curah hujan sangat kecil sehingga sering terjadi
kegagalan panen.
Sungai
utama dari waduk Pengga adalah sungai Penujak, yang merupakan limpasan
dari Waduk Batujai (sistem interkoneksi di Pulau Lombok), Sungai Penujak
ini mengalir dari kaki gunung Kendo kearah selatan menuju kota Praya
dan bermuara di Waduk Batujai, selanjutnya limpasan Waduk ini menelusuri
alur sungai penujak yang akhirnya bermuara di Waduk Pengga.
Bendungan
Pengga semula dibangun untuk memberikan manfaat irigasi seluas 4.076 ha
berada di Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. Sistem Operasional
Waduk Batujai sangat berpengaruh terhadap pola operasi waduk Pengga
karena Debit pada Waduk Pengga disuplai dari Waduk Batujai (system
Interkoneksi).
Umur
bendungan Pengga saat ini adalah 16 tahun. Kondisi Waduk sampai dengan
saat ini masih dapat berfungsi untuk pelayanan air bersih di Wilayah
Kabupaten Lombok Barat seluas 3.585 ha.
Bendungan
dan bangunan sipil yang terdapat di lokasi pada umumnya kondisinya baik
tetapi perlu mendapatkan perawatan dan pemeliharaan yang baik. Beberapa
peralatan hidromekanikal dan elektrikal sudah banyak yang rusak dan
tidak dapat berfungsi. Perubahan fungsi bendungan dan kondisi peralatan –
peralatan yang sudah lama juga akan berpengaruh pada pemeliharaan dan
pemeriksaan yang harus dilakukan.
2. Lokasi Bendungan Pengga
Bendungan
Pengga di bangun pada sungai Penujak 10 km di bagian downstream dan
secara administrasi terletak di Desa Plambik,, Kecamatan Praya Barat
Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Maksud
dibangunnya Bendungan Pengga adalah merupakan salah satu upaya untuk
mengatasi kekurangan air di daerah Lombok Bagian selatan sampai ke
daerah Lombok Barat bagian Selatan (Gerung dan sekitarnya).
Tujuan
utamanya adalah memberikan air irigasi untuk lahan seluas 3.585 ha di
kabupaten Lombok Barat yang terdiri dari 520 hektar sawah baru dan 3.065
hektar yang merupakan sebagian sawah yang sebelumnya diairi dari sistem
irigasi Gebong. Seluruh daerah Irigasi Gebong ini sebelumnya mendapat
air dari Bendung Gebong pada sungai Babak dan seluruh system suplesinya
berasal dari sungai-sungai yang semuanya mengalir ke Lombok Bagian
Barat.
Dengan
diatasinya pemberian air untuk sebagian Daerah Irigasi Gebong tersebut
maka kelebihan air yang ada dapat dialirkan ke Lombok Selatan sehingga
dapat mengairi daerah irigasi Jurang Batu seluas 3.565 hektar dan Daerah
Irigasi Tibu Nangka seluas 2.284 hektar.
4. Manfaat
Manfaat dibangunnya Bendungan Pengga adalah sbb:
- Mengairi Irigasi untuk lahan seluas 3.585 ha di kabupaten Lombok Barat yang terdiri dari 520 hektar sawah baru dan 3.065 hektar daerah pengembangan yang merupakan sebagian sawah yang sebelumnya diairi dari sistem irigasi Gebong.
- Pembangkit Listrik Microhydro 400 KVA. Sebelum air waduk digunakan untuk irigasi terlebih dahulu tenaga air yang ada dengan head/ketinggian tertentu digunakan untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat di daerah hilir dan untuk operasional waduk dengan daya terpasang sebesar 400 KVA
- Pengendalian banjir. Mengingat sumber air utama dari bendungan Pengga ini berasal dari sungai penujak (satu system interkoneksi dengan Bendungan Batujai) yang membawa limpasan debit banjir yang cukup besar maka Bendungan Pengga ini dapat mereduksi debit banjir sebesar 750 m3/det yakni dari 2.450 m3/det menjadi 1.700 m3/det sehingga akibat yang lebih besar dapat dihindarkan/ diperkecil.
- Penyediaan Air Baku penduduk sekitar Waduk. Bendungan Pengga juga berfungsi untuk melayani kebutuhan air baku penduduk di sekitar waduk.
- Perikanan darat. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari maka masyarakat setempat juga memanfaatkan bendungan Pengga untuk area memelihara dan menangkap ikan. Terlihat pada gambar semangat masyarakat pencari ikan (memancing) berbaris seperti pagar di daerah hilir olakan spillway.
- Pariwisata. Adanya kelembaban udara yang segar dan baik di sekitar waduk dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan local sehingga lokasi ini seringkali dikunjungi masyarakat untuk tempat pariwisata.
1. Umum
-
- Lokasi
Desa/Kecamatan : Plambik/Praya Barat Daya
Kabupaten : Lombok Tengah
Provinsi : Nusa Tenggara Barat
Manfaat : Irigasi + 3.585 ha
Tahun pelaksanaan konstruksi : 1991 - 1994
2. Hidrologi
-
- Sungai : Penujak
- Luas daerah aliran sungai : 340 km2
3. Waduk
-
- Sungai : Penujak
- Luas daerah tangkapan (DAS) : 340,00 km2
- Debit Aliran tahunan : 2.450 m3/th
- Volume genangan brutto : 27.000.000 m3
- Volume genangan Netto : 21.000.000 m3
- Tampungan mati (destorage) : 6.000.000 m3
- Luas Genangan : 430,00 ha
- Elevasi MAB : EL. 57,50 m
- Elevasi MAN : EL. 57,00 m
- Elevasi MAR : EL. 50,00 m
- Elevasi Dasar Sungai : EL. 31,00 m
4. Bendungan
-
- Tipe : Urugan tanah dengan inti
- Kemiringan bendungan :
- Hulu : 1 : 3,0
- Hilir : 1 : 2,5
-
- Tinggi di atas galian : 33,00 m
- Panjang puncak 673,00 m
- Lebar puncak : 9,00 m
- Elevasi puncak : EL + 60,50 m
- Elevasi dasar pondasi : EL + 27,75 m
5. Pelimpah
-
- Konstruksi : Beton bertulang
- Panjang spilway : 170,00 m
- Lebar spilway : 65,00 m
- Type Olakan : USBR type II
- Lebar Olakan : 65,00 m
- Elevasi mercu : EL + 57,00 m
- Elevasi kolam olak : EL + 29,00 m
- Tinggi Jagaan : 3,00 m
- Kapasitas Debit : 1.700 m3/det
- Tipe Ambang : Ambang Biasa (Ogee Type)
- Banjir rencana : QPMF (2450 m3/det)
- Elevasi puncak ambang : EL.49.30
- Elevasi Banjir (FWL) : EL.57.50
- Elevasi full suplai level / FSL : EL.57.00
- Lebar ambang bersih : 6 @ 8,50 = 51,00 m
6 @ 8,50+ 1 @ 4,00 + 4 @ 2,50 = 65,00 m
-
- Radial gate : 6 @ (B=8,50x H=8,70)
Jumlah Panjang Pelimpah
-
- Panjang konstruksi Ambang : 29,54 m
- Panjang sal transisi dan sal peluncur : 71,00 m
- Panjang Stilling Basin : 60,00 m
- Lebar stilling basin : 65,00 m
- Elevasi dasar awal sungai : EL.31.00
6. Intake :
-
- Tipe Saluran : pipa baja Ø 1,30 m
- Elevasi intake : EL. 46,35 m
0 komentar:
Posting Komentar